Posted by : Yuuki
Sabtu, 04 Maret 2017
1.Dokumen yang Dihasilkan Pekerja
Kantor
Bila melihat seorang pegawai perkantoran bekerja, terkadang
terlintas di fikiran kita apa yang sedang mereka tulis, apa yang sedang mereka
kerjakan, ataupun tulisan apa yang sedang diketik. Bila kita memiliki
pertanyaan seperti tadi, kita akan mencari tahu dokumen yang dihasilkan
pekerjaan kantor.
Pekerjaan perkantoran akan menghasilkan berbagai dokumen, dokumen tersebut dihasilkan oleh semua bagian organisasi/perusahaan. Pada umumnya setiap bagian di unit perusahaan/organisasi akan menghasilkan hasil produk dokumen sebagai berikut;
1. Surat
Surat merupakan media komunikasi tertulis yang ditujukan seseorang kepada orang lain berisi buah pikiran untuk mendapat tanggapan/respon. Secara umum keguanaan surat antara lain sebagai berikut:
Pekerjaan perkantoran akan menghasilkan berbagai dokumen, dokumen tersebut dihasilkan oleh semua bagian organisasi/perusahaan. Pada umumnya setiap bagian di unit perusahaan/organisasi akan menghasilkan hasil produk dokumen sebagai berikut;
1. Surat
Surat merupakan media komunikasi tertulis yang ditujukan seseorang kepada orang lain berisi buah pikiran untuk mendapat tanggapan/respon. Secara umum keguanaan surat antara lain sebagai berikut:
- Sebagai alat komunikasi tertulis
- Sebagai alat pengingat jika sewaktu-waktu
diperlukan
- Sebagai alat bukti tertulis yang bersifat
otentik
- Menjadi suatu nilai historis
- Sebagai duta organisasi
- Sebagai dasar melakukan kegiatan
Untuk membuat surat yang baik, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan, agar kelak hasilnya tidak mengecewakan dan
menghindari pemborosan kertas akibat berulang kali salah mencetak surat. Hal
yang harus diperhatikan adalah:
- Gunakan kertas yang baik,
dan sesuaikan ukurannya dengan kebutuhan perusahaan/institusi
- Surat dibuat lengkap dengan
bagian-bagian surat yang terstruktur dan bentuk yang dipilih
- Bahasa dibuat dengan baik,
jelas, ringkas, padat, sesuai dengan struktur Ejaan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
- Gunakan Bahasa Indonesia
baku
2. Laporan
Selain surat, produk lain yang dihasilkan pada
pekerjaan kantor adalah laporan, laporan merupakan suatu bentuk penyampaian
informasi, data, atau berita baik secara lisan maupun tertulis. Di dalam
laporan terdapat kegiatan pencatatan, pengumpulan, pemeriksaan, pengetikan, dan
pengolahaan data.
Laporan berfungsi sebagai berikut:
- Sebagai alat pertanggungjawaban
- Alat penyampaian informasi
- Alat pengawasan
- Bahan penilaian
- Bahan pengambilan keputusan
Untuk membuat suatu
laporan utuh yang baik, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
pegawai administrasi kantor. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat
laporan antara lain sebagai berikut:
- Jelas dan cermat
- Mengandung kebenaran dan
objektivitas
- Lengkap
- Tegas dan konsisten
- Langsung mengenai sasaran
- Disampaikan kepada orang dan
alamat tujuan yang tepat
- Disertai saran-saran
- Tepat waktu
3. Formulir
Dokumen ketiga yang paling sering dihasilkan
pada pekerjaan kantor setelah surat dan laporan adalah formulir. Formulir
adalah lembaran kartu atau kertas dengan ukuran tertentu yang di dalamnya
terdapat data atau informasi yang bersifat tetap, dan ada beberapa bagian lain
yang akan diisi dengan informasi yang tidak tetap.
Pada pembuatan formulir yang baik, terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal-hal tersebut antara lain adalah:
- Formulir yang dibuat memiliki kegunaan yang
jelas
- Memperhatikan efektivitas dan efisiensi
formulir
- Standarisasi dalam pembuatan formulir
- Informasi dibuat secara rapi, logis dan mudah
digunakan
- Dibuat ringkas dan sederhana
- Setiap bagian yang membutuhkan penjelasan
diberikan ruang kosong yang cukup
- Judul yang tepat pada setiap formulir
- Menggunakan ukuran tertentu sesuai kebutuhan
- Mencantumkan nama organisasi untuk formulir
keluar kantor
- Dirancang sebaik mungkin
4. Berbagai Macam Dokumen
Tertulis
Selain surat, laporan, dan formulir, masih
banyak macam dokumen tertulis lainnya yang dihasilkan dalam pekerjaan kantor.
Macam dokumen tertulis selain ketiga dokumen tersebut dapat berupa jadwal,
peta, grafik, gambar, buku atau makalah.
5. Arsip
Arsip merupakan data atau catatan berupa
tulisan baik tercetak atau terekam. Arsip merupakan informasi yang telah
terjadi atau berkaitan dengan masal lalu yang disimpan menurut suatu cara
tertentu, sehingga informasi tersebut dapat digunakan lebih baik dan lebih
lama.
Dalam pekerjaan kantor, penyimpanan arsip
dapat disebut kegiatan pengarsipan, jadi, dokumen-dokumen tertulis yang sudah
dibuat dapat disimpan melalui kegiatan pengarsipan, sehingga bila diperlukan
dapat dibuka kembali untuk dilihat, dibaca dan dianalisis.
2. Ciri- ciri
Pekerja Kantor
Berbagai
pekerjaan di perkantoran mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
pengawasa. Sedangkan lebih detail lagi pekerjaan perkantoran meliputi tugas
menghimpun, mencatat, mengolah, mengirim, menggandakan, dan menyimpan.
Semua pekerjaan kantor tersebut memiliki ciri-ciri yang sama, ciri-ciri pekerjaan kantor terdiri dari tiga aspek yakni bersifat melayani, merembes segenap bagian organisasi, dan dilakukan semua pihak.
1. Bersifat Pelayanan
Pekerjaan administrasi perkantoran memiliki ciri mendasar yakni bersifat melayani pekerjaan operasional (tugas-tugas pokok kantor) dalam mencapai tujuan organisasi. G.R. Terry menuebutkan bahwa pekerjaan kantor merupakan pekerjaan melayani (service work) yang berfungsi memudahkan dan meringankan, serta membantu pekerjaan menjadi lebih cepat dan berdaya guna.
2. Merembes Segenap Bagian Organisasi
Pekerjaan kantor yang bersifat melayani menjadikannya merembes pada seluruh bagian di organisasi/perusahaan. Sifatnya yang melayani dapat merambah ke semua pekerjaan operatif dalam perusahaan, seperti bagian produksi dan penjualan. Jadi pekerjaan perkantoran menjadi lebih bersifat terbuka dan luas sehingga pekerjaan perkantoran juga dapat dilakukan dimana saja dalam suatu organisasi, tidak terbatas di kantor namun dapat pula diluar kantor itu sendiri.
Semua pekerjaan kantor tersebut memiliki ciri-ciri yang sama, ciri-ciri pekerjaan kantor terdiri dari tiga aspek yakni bersifat melayani, merembes segenap bagian organisasi, dan dilakukan semua pihak.
1. Bersifat Pelayanan
Pekerjaan administrasi perkantoran memiliki ciri mendasar yakni bersifat melayani pekerjaan operasional (tugas-tugas pokok kantor) dalam mencapai tujuan organisasi. G.R. Terry menuebutkan bahwa pekerjaan kantor merupakan pekerjaan melayani (service work) yang berfungsi memudahkan dan meringankan, serta membantu pekerjaan menjadi lebih cepat dan berdaya guna.
2. Merembes Segenap Bagian Organisasi
Pekerjaan kantor yang bersifat melayani menjadikannya merembes pada seluruh bagian di organisasi/perusahaan. Sifatnya yang melayani dapat merambah ke semua pekerjaan operatif dalam perusahaan, seperti bagian produksi dan penjualan. Jadi pekerjaan perkantoran menjadi lebih bersifat terbuka dan luas sehingga pekerjaan perkantoran juga dapat dilakukan dimana saja dalam suatu organisasi, tidak terbatas di kantor namun dapat pula diluar kantor itu sendiri.
3. Dilakukan Semua Pihak
Karena pekerjaan perkantoran merembes pada semua lini perkantoran, mau tidak mau semua pihak baik dari pimpinan hinggan karyawan paling bawah ikut mengerjakan pekerjaan perkantoran.
Misalnya, seorang mandor pabrik mencatat para pekerja atau karyawan yang tidak masuk atau pekerja yang lembur tanpa mengurangi tugas pokoknya sebagai seorang mandor.
Berdasarkan ciri-ciri pekerjaan kantor tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bahwa pekerjaan kantor pada umumnya merupakan suatu fungsi yang memberikan bantuan dan merupakan tulang punggung bagi organisasi modern.
Karena pekerjaan perkantoran merembes pada semua lini perkantoran, mau tidak mau semua pihak baik dari pimpinan hinggan karyawan paling bawah ikut mengerjakan pekerjaan perkantoran.
Misalnya, seorang mandor pabrik mencatat para pekerja atau karyawan yang tidak masuk atau pekerja yang lembur tanpa mengurangi tugas pokoknya sebagai seorang mandor.
Berdasarkan ciri-ciri pekerjaan kantor tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bahwa pekerjaan kantor pada umumnya merupakan suatu fungsi yang memberikan bantuan dan merupakan tulang punggung bagi organisasi modern.
3. Ruang Lingkup Pekerjaan Manajemen
Pekerjaan
kantor memiliki kegiatan yang beragam, pekerjaan tersebut akan mendukung
performa suatu kantor berjalan lancar.
Dalam menempatkan pegawai di bidang pekerjaan tersebut haruslah dipilih orang yang benar-benar cakap dan kompeten dalam bidangnya. Lalu apa sajakah ruang lingkup pekerjaan manajemen perkantoran tersebut?.
Menurut Charles O. Libbey, ruang lingkup pekerjaan manajemen perkantoran meliputi, ruang perkantoran, komunikasi, pegawai kantor, perlengkapan kantor, peralatan dan mesin kantor, perbekalan kantor, metode kerja, warkat, pengawasan pejabat pelaksana.
1. Ruang Perkantoran (Office Space)
Kantoor berasal dari bahasa Belanda (kantoor) yang merupakan tempat yang digunakan untuk perniagaan perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor biasanya hanya berupa ruangan atau kamar kecil maupun bertingkat tinggi. Kantor sering dibagi menjadi dua jenis; kator pusat untuk pekerjaan penting, dan kantor bagian untuk pekerjaan yang lebih kecil.
2. Komunikasi (Comunications)
Komunikasi adalah proses mengirim dan menerima pesan, proses ini dikatakan efektif dan dapat dimengerti serta membuat orang mengerjakan sesuai instruksi pesan tersebut. Komunikasi merupakan urat nadi kegiatan organisasi karena komunikasi memungkinkan perintah, instruksi, saran-saran, informasi dan sebagainya dapat disampaikan dengan cepat dan jelas sehingga efisien dan efektif.
Komunikasi dalam perkantoran mencakup kegiatan pengiriman surat (mailing), layanan kurir (messenger service), telepon, penyusunan jaringan kabel komunikasi, pengaturan sistem telepon antar kantor, layanan faximile, penyediaan papan pengumuman dan layanan penerimaan tamu (reception service).
3. Pegawai Kantor (Office Personnel)
Dalam suatu kantor, manajemen perkantoran berperan aktif dalam mengatur fungsi dan kedudukan seorang pegawai pada sebuah badan, organisasi atau instansi. Karena kesalahan dalam pengelolaan pegawai pada sebuah instansi mengakibatkan inefesiensi tenaga kerja.
Kepegawaian perkantoran mencakup kegiatan pemilihan pegawai, orientasi pegawai, pelatihan pegawai, promosi pegawai, pergantian pegawai, sistem sarana pegawai, absensi pegawai, pemberhentian pegawai, fasilitan untuk pegawai, moral dan disiplin pegawai, dan pengaduan pegawai/karyawan.
4. Prabotan dan Perlengkapan Kantor (Furniture and Equipment)
Perabotan dan perlengkapan kantor merujuk pada semua perlengkapan yang digunakan pada suatu kantor. Perabotan dan perlengkapan ini meliputi mena kerja, kursi, perlengkapan arsip, ruang dan peti besi, perabotan fungsional, perabotan gundang, pemeliharaan dan perbaikan, perlengkapan acuan, lemari perbekalan dan rak, perabotan perpustakaan dan penilaian perlengkapan.
Dalam menempatkan pegawai di bidang pekerjaan tersebut haruslah dipilih orang yang benar-benar cakap dan kompeten dalam bidangnya. Lalu apa sajakah ruang lingkup pekerjaan manajemen perkantoran tersebut?.
Menurut Charles O. Libbey, ruang lingkup pekerjaan manajemen perkantoran meliputi, ruang perkantoran, komunikasi, pegawai kantor, perlengkapan kantor, peralatan dan mesin kantor, perbekalan kantor, metode kerja, warkat, pengawasan pejabat pelaksana.
1. Ruang Perkantoran (Office Space)
Kantoor berasal dari bahasa Belanda (kantoor) yang merupakan tempat yang digunakan untuk perniagaan perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor biasanya hanya berupa ruangan atau kamar kecil maupun bertingkat tinggi. Kantor sering dibagi menjadi dua jenis; kator pusat untuk pekerjaan penting, dan kantor bagian untuk pekerjaan yang lebih kecil.
2. Komunikasi (Comunications)
Komunikasi adalah proses mengirim dan menerima pesan, proses ini dikatakan efektif dan dapat dimengerti serta membuat orang mengerjakan sesuai instruksi pesan tersebut. Komunikasi merupakan urat nadi kegiatan organisasi karena komunikasi memungkinkan perintah, instruksi, saran-saran, informasi dan sebagainya dapat disampaikan dengan cepat dan jelas sehingga efisien dan efektif.
Komunikasi dalam perkantoran mencakup kegiatan pengiriman surat (mailing), layanan kurir (messenger service), telepon, penyusunan jaringan kabel komunikasi, pengaturan sistem telepon antar kantor, layanan faximile, penyediaan papan pengumuman dan layanan penerimaan tamu (reception service).
3. Pegawai Kantor (Office Personnel)
Dalam suatu kantor, manajemen perkantoran berperan aktif dalam mengatur fungsi dan kedudukan seorang pegawai pada sebuah badan, organisasi atau instansi. Karena kesalahan dalam pengelolaan pegawai pada sebuah instansi mengakibatkan inefesiensi tenaga kerja.
Kepegawaian perkantoran mencakup kegiatan pemilihan pegawai, orientasi pegawai, pelatihan pegawai, promosi pegawai, pergantian pegawai, sistem sarana pegawai, absensi pegawai, pemberhentian pegawai, fasilitan untuk pegawai, moral dan disiplin pegawai, dan pengaduan pegawai/karyawan.
4. Prabotan dan Perlengkapan Kantor (Furniture and Equipment)
Perabotan dan perlengkapan kantor merujuk pada semua perlengkapan yang digunakan pada suatu kantor. Perabotan dan perlengkapan ini meliputi mena kerja, kursi, perlengkapan arsip, ruang dan peti besi, perabotan fungsional, perabotan gundang, pemeliharaan dan perbaikan, perlengkapan acuan, lemari perbekalan dan rak, perabotan perpustakaan dan penilaian perlengkapan.
5. Peralatan dan Mesin Kantor (Appliances and
Machines)
Peralatan dan mesin kantor merupakan sarana penunjang aktivitas kantor yang memiliki masa pakai lebih dari satu tahun. Peralatan ini merupakan peralatan tidak habis pakai, namun memiliki nilai penyusutan terhadap fungsinya.
Peralatan dan mesin kantor meliputi mesin tik, komputer, laptop, mesin pembukuan, mesin hitung, perlengkapan mengirim surat.
6. Perbekalan dan Keperluan Tulis
Perbekalan kantor merupakan sarana penting untuk menghasilkan pekerjaan suatu kantor. Tanpa adanya perbekalan kantor yang memadai maka sulit untuk menghasilkan pekerjaan yang baik. Karena pada dasarnya aktivitas kantor terjadi karena pegawai kantor mengolah bahan-bahan dengan sarana perbekalan kantor yang ada.
Perbekalan kantor dan keperluan tulis mencakup pengelolaan barang keperluan tulis, aneka surat, formulir-formulir, perbekalan sarana kebersihan, perbekalan penggandaan, dan evaluasi untuk membuat perbekalan baru.
7. Metode Kerja
Metode dalam lingkup manajemen perkantoran mencakup pengolahan data (data processing), survey perkantoran (office survey), pengukuran hasil kerja, penjadwalan pekerjaan rutin, melakukan prosedur pembangunan, dan penganalisisan statistik (statistical analysis).
8. Warkat (Records)
Warkat merupakan catatan tertulis, terekam, tergambar, tercetak yang dibuat dengan tujuan membantu ingatan. Warkat (record) dalam lingkup manajemen perkantoran mencakup kegiatan pengkoordinasian formulir, pelayanan surat menyurat, kegiatan survey, pembuatan mikro film, jadwal penyimpanan, dan kegiatan pengarsipan.
9. Pengawasan Pejabat Pelaksana (Executive Controls)
Pengawasan pejabat pelaksana merupakan kegiatan untuk mencegah penyalahgunaan jabatan dalam suatu organisasi/perkantoran/instansi. Kegiatan pengawasan pejabat pelaksana meliputi perencanaan organisasi, pemusatan layanan, perencanaan anggaran, penaksiran, pembuatan buku petunjuk kerja, penyelenggaraan konfrensi, pelatihan penggantian tugas, analisis pekerjaan, dan pengaturan standar gaji.
Peralatan dan mesin kantor merupakan sarana penunjang aktivitas kantor yang memiliki masa pakai lebih dari satu tahun. Peralatan ini merupakan peralatan tidak habis pakai, namun memiliki nilai penyusutan terhadap fungsinya.
Peralatan dan mesin kantor meliputi mesin tik, komputer, laptop, mesin pembukuan, mesin hitung, perlengkapan mengirim surat.
6. Perbekalan dan Keperluan Tulis
Perbekalan kantor merupakan sarana penting untuk menghasilkan pekerjaan suatu kantor. Tanpa adanya perbekalan kantor yang memadai maka sulit untuk menghasilkan pekerjaan yang baik. Karena pada dasarnya aktivitas kantor terjadi karena pegawai kantor mengolah bahan-bahan dengan sarana perbekalan kantor yang ada.
Perbekalan kantor dan keperluan tulis mencakup pengelolaan barang keperluan tulis, aneka surat, formulir-formulir, perbekalan sarana kebersihan, perbekalan penggandaan, dan evaluasi untuk membuat perbekalan baru.
7. Metode Kerja
Metode dalam lingkup manajemen perkantoran mencakup pengolahan data (data processing), survey perkantoran (office survey), pengukuran hasil kerja, penjadwalan pekerjaan rutin, melakukan prosedur pembangunan, dan penganalisisan statistik (statistical analysis).
8. Warkat (Records)
Warkat merupakan catatan tertulis, terekam, tergambar, tercetak yang dibuat dengan tujuan membantu ingatan. Warkat (record) dalam lingkup manajemen perkantoran mencakup kegiatan pengkoordinasian formulir, pelayanan surat menyurat, kegiatan survey, pembuatan mikro film, jadwal penyimpanan, dan kegiatan pengarsipan.
9. Pengawasan Pejabat Pelaksana (Executive Controls)
Pengawasan pejabat pelaksana merupakan kegiatan untuk mencegah penyalahgunaan jabatan dalam suatu organisasi/perkantoran/instansi. Kegiatan pengawasan pejabat pelaksana meliputi perencanaan organisasi, pemusatan layanan, perencanaan anggaran, penaksiran, pembuatan buku petunjuk kerja, penyelenggaraan konfrensi, pelatihan penggantian tugas, analisis pekerjaan, dan pengaturan standar gaji.
4. Bentuk- bentuk Organisasi Kantor
Sebelum membahas bentuk-bentuk organisasi perlu kiranya kita
membahas pengertian organisasi. Organisasi dapat dirumuskan sebagai bentuk
suatu kerja sama berdasarkan suatu pembagian kerja yang tetap. Hidup
berkelompok pada umumnya membutuhkan perkumpulan atau organisasi. Di dalam UUD
1945 pasal 28, berorganisasi disebutkan dengan istilah berserikat, sedangkan
apabila bentuk kerja samanya tidak permanen disebut berkumpul.
Defenisi organisasi
menurut beberapa orang ahli antara lain adalah.
- Menurut G.R. Terry.
Organisasi adalah suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sehingga
hubungan satu dengan lainnya dipengaruhi oleh hubungan mereka secara
keseluruhan.
- Menurut Dr. S.P. Siagian
M.P. Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan
antara dua orang atau lebih yang terikat dalam pencapaian tujuan yang
telah ditentukan yang di dalamnya terdapat pembagian yang disebut atasan
dan bawahan.
- Menurut Ernie dan
Kurniawan. Organisasi adalah sekumpulan orang atau
kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan
tujuannya tersebut melalui kerja sama.
Bentuk organisasi
pada suatu kantor umumnya memiliki kecendrungan yang sama yaitu
organisasi berbentuk garis/lini (line organization), garis/lini dan staf (line staff
organization), Fungsional (functional organization), Divisional, dan organisasi Matriks.
1. Organisasi Garis/lini (line Organization)
Organisasi ini adalah yang paling sering kita jumpai dan banyak digunakan, terutama diperusahaan kecil. Bentuk organisasi ini menjelaskan bahwa wewenang atasan kepada bawahannya terhubung langsung secara vertikal. Dalam organisasi garis/lini, pemimpin memiliki kekuasaan tunggal atas segala ketentuan. Keputusan ada di tangan satu orang yaitu pimpinan sehingga organisasi ini lebih bersifat otoriter.
Ciri paling terlihat dari organisasi ini adalah jabatan yang ada dalam organisasi ini terletak secara vertikal. Selain itu, organisasi ini memiliki ciri-ciri lain yang membedakannya dengan organisasi lainnya yakni sebagai berikut:
- Tujuan organisasi masih
sederhana
- Jumlah karyawan masih
sedikit
- Pemimpin dan bawahan
hubungannya cukup dekat dan sering berkomunikasi
- Organisasi/perusahaan kecil
- Alat produksi belum terlalu
canggih dan beraneka ragam
- Spesialisasi belum banyak
dibutuhkan secara khusus
Kelebihan Organisasi Garis/Lini
- Atasan dan bawahan berada
dalam satu garis komando
- Rasa solidaritas seluruh
anggota organisasi tinggi
- Proses pengambilan keputusan
lebih cepat
- Disiplin tinggi
- Anggota organisasi lebih
menyadari tugas masing-masing
Kekurangan Organisasi
Garis/Lini
- Kepemimpinan otoriter
- Karyawan kurang berkembang
- Ketergantungan pada pimpinan
organisasi sangat tinggi
- Kurang fleksibel karena
kontrol pimpinan ketat
- Jarang memberi kesempatan
pada bawahan yang ingin naik pada jenjang pangkat berikutnya
2. Organisasi Garis/Lini dan
Staf (Line and Staff Organization)
Pada bentuk
organiasi ini, pucuk pimpinan mempunyai pejabat atau staf sebagai pembantu,
namun tidak memiliki wewenang memberi perintah atau tugas. Pelimpahan wewenang
dalalm organisasi ini berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pucuk
pimpinan ke kepala bagian di bawahnya.
Ciri-ciri bentuk
organisasi lini dan staf diantaranya adalah:
- Organisasi besar dan
kompleks
- Daerah kerja yang luas
- Jumlah karyawan banyak
- Pemimpin dengan karyawan
tidak kenal terlalu dekat
- Hubungan kerja tidak
bersifat langsung
- Spesialisasi beragam
Kelebihan Organisasi Garis/Lini
dan Staf
- Pembagian tugas lebih jelas
- Kerja sama terkordinir
dengan baik
- Pengembangan bakat anggota
organisasi terjamin
- Fleksibel untuk diterapkan
- Pengambilan keputusan
diambil dengan tepat karena diputuskan oleh orang yang ahli di bidangnya
Kekurangan Organisasi
Garis/Lini dan Staf
- Tugas pokok sering
dinomorduakan
- Pengambilan keputusan
melalui beberapa tahap
- Dapat menimbulkan nepotisme
jika tidak terkontrol
- Menimbulkan persaingan tidak
sehat antar pejabat
- Rasa solidaritas pegawai
rendah karena tidak saling kenal akibat banyaknya pekerjaan
3. Organisasi Fungsional
(Funcional Organization)
Yang dimaksud
dengan organisasi fungsional adalah organisasi yang disusun berdasarkan sifat
dan macam fungsi yang harus dilaksanakan. Bentuk organisasi ini mempunyai
sistem pola kerja yang didasarkan kepada keahlian.
Organisasi
ini jarang digunakan karena cukup banyak memiliki kekurangan, terutama dalam
hal pengawasan dan pertanggungjawaban kinerja karyawan kepada pejabat-pejabat
yang terkait. Salah satu contoh struktur organisasi fungsional adalah bentuk
kepanitiaan.
Organisasi
funsional memiliki ciri sebagai berikut:
- Organisasi kecil
- Adanya kelompok kerja staf
ahli
- Spesialisasi dalam
pelaksanaan tugas
- Target organisasi jelas dan
pasti
- Pengawasan ketat
Kelebihan Organisasi Fungsional
- Program terarah, jelas dan
cepat
- Diisi oleh para ahli dalam
bidangnya
- Kordinasi terjalin dengan
baik
- Anggaran, Pegawai, dan alat
tepat dan sesuai
- Kenaikan pangkat pejabat
cepat
- Pembagian kerja lebih
profesional
Kekurangan Organisasi
Fungsional
- Pejabat fungsional bingung
dalam mengikuti prosedur administrasi
- Banyak mengeluarkan biaya
tambahan
- Koordinasi dan inspeksi
sulit dilaksanakan
- Keputusan berada pada
pimpinan pusat hingga pengambilan keputusan lambat
4. Organisasi Divisional
Organisasi
divisional sering di terapkan pada perusahaan yang berkembang pesat. Perusahaan
tersebut semakin memajukan berbagai lini untuk mendesentralisasi kewenangannya
dalam pengambilan keputusan.
Dalam struktur
organisasi divisional, seorang manager divisi dapat mengembangkan strategi
untuk devisinya. Strategi yang ditempuh mungkin saja berbeda dengan devisi
lainnya.
Kelebihan Organisasi Divisional
- Divisi yang dibentuk
merupakan tempat melatih manajer muda
- Meningkatkan jumlah pusat
insiatif perusahaan
- Kebutuhan konsumen semakin
diperhatikan
- Memiliki fleksibilitas pada
struktur perusahaan
- Kesempatan berkarir lebih
terbuka
Kekurangan Organisasi
Divisional
- Koordinasi yang buruk antar
divisi
- Terjadi duplikasi
sumberrdaya lintas divisi
- Kurang kendali sumber daya
manajemen puncak
- Memungkinkan persaingan
antar divisi
- Komunikasi antar
spesialisasi menjadi turun
5. Organisasi Matriks
Struktur organisasi
matriks merupakan gabungan struktur fungsi dan divisional. Kedua gabungan ini
merupakan gabungan terbaik untuk membuat organisasi yang lebih efisien. Namun
organisasi matriks inilah yang paling kompleks.
Kebaikan Organisasi Matriks
- Penggunaan sumberdaya yang
lebih efektif
- Tujuan proyek menjadi lebih
jelas
- Banyak jalur untuk melakukan
komunikasi
- Pekerjaan dapat dipahami
lebih jelas
- Ketersediaan tenaga ahli
untuk seluruh divisi
- Pelebaran tugas-tugas bagi
para karyawan
Kelemahan Organisasi Matriks
- Mempunyai struktur yang
rumit
- Memungkinkan timbulnya
dualisme kepemimpinan
- Membutuhkan biaya yang
relatif tinggi
- Relatif sulit karena
terdapat kepentingan ganda
- Dapat menimbulkan konflik
antara dua matriks.
Sumber: